Ilahi,
dengan sifat-sifat-Mu yang lembut
dengan halusnya welas asih
Engkau pun tahu aku lemah
tiadalah Engkau menolak
dengan sifat lembut dan welas-Mu
dari kelemahan diriku
Ilahi,
bagaimana aku menjadi wakil-Mu
untuk mengurus diriku
padahal Engkau penjamin bagiku
betapa aku akan terhina
padahal Engkau Sang Penolong
bagaimana mungkin aku kecewa
padahal Engkau Maha Pengasih
Ilahi,
betapa diriku mendapat elus
kehalusan-Mu
yang Maha Agung
padahal aku bodoh dalam
kejahilanku
besar nian rahmat-Mu
karena begitu buruk perilaku diriku
Ilahi,
begitu Engkau dekat dariku
begitu jauhnya aku dari-Mu
Ilahi,
dosa telah menutup pandanganku
kemurahan-Mu membisikkan
padaku
ketika putus asa menggerogoti
jiwaku
aku menemukan rahmat-Mu
karena aku insan rendahan
karunia-Mu juga yang membukakan
harapan
Ilahi,
aku pontang panting di alam ini
karena begitu jauh jalan hidup ini
dekatkan aku pada jarak Mu
oleh amal yang segera aku datang di
hadapan-Mu
Ilahi,
tiada kehinaan yang tidak nampak
oleh-Mu
perihalku yang tiada tersembunyi
bagi-Mu
aku berharap dari pancaran Nur-Mu
agar aku tiba di depan-Mu
dan aku peroleh hidayah-Mu
kokohkan jiwaku
agar sungguh pengabdianku pada-
Mu
Ilahi,
mestikah aku kecewa,
padahal Engkau harapanku
betapa aku bisa terhina
padahal kepadamu saja aku
berserah.
Wahai Zat yang bernaung di dalam
tembok kemuliaan
sehingga tiada tercapai pandangan
penglihatan
Wahai Zat yang menjelmakan
keindahan penuh kesempurnaan
terbuktilah itu dalam hati dan
perasaan
Engkau tampak jelas walau dalam
persembunyian
Engkau Maha gaib tetapi memberi
pengawasan
Engkau Taufiqur Rahman
tempat kami mengajukan
Syekh Ahmad Atailah – Mutu Manikam
dari Kitab Al Hikam
dengan sifat-sifat-Mu yang lembut
dengan halusnya welas asih
Engkau pun tahu aku lemah
tiadalah Engkau menolak
dengan sifat lembut dan welas-Mu
dari kelemahan diriku
Ilahi,
bagaimana aku menjadi wakil-Mu
untuk mengurus diriku
padahal Engkau penjamin bagiku
betapa aku akan terhina
padahal Engkau Sang Penolong
bagaimana mungkin aku kecewa
padahal Engkau Maha Pengasih
Ilahi,
betapa diriku mendapat elus
kehalusan-Mu
yang Maha Agung
padahal aku bodoh dalam
kejahilanku
besar nian rahmat-Mu
karena begitu buruk perilaku diriku
Ilahi,
begitu Engkau dekat dariku
begitu jauhnya aku dari-Mu
Ilahi,
dosa telah menutup pandanganku
kemurahan-Mu membisikkan
padaku
ketika putus asa menggerogoti
jiwaku
aku menemukan rahmat-Mu
karena aku insan rendahan
karunia-Mu juga yang membukakan
harapan
Ilahi,
aku pontang panting di alam ini
karena begitu jauh jalan hidup ini
dekatkan aku pada jarak Mu
oleh amal yang segera aku datang di
hadapan-Mu
Ilahi,
tiada kehinaan yang tidak nampak
oleh-Mu
perihalku yang tiada tersembunyi
bagi-Mu
aku berharap dari pancaran Nur-Mu
agar aku tiba di depan-Mu
dan aku peroleh hidayah-Mu
kokohkan jiwaku
agar sungguh pengabdianku pada-
Mu
Ilahi,
mestikah aku kecewa,
padahal Engkau harapanku
betapa aku bisa terhina
padahal kepadamu saja aku
berserah.
Wahai Zat yang bernaung di dalam
tembok kemuliaan
sehingga tiada tercapai pandangan
penglihatan
Wahai Zat yang menjelmakan
keindahan penuh kesempurnaan
terbuktilah itu dalam hati dan
perasaan
Engkau tampak jelas walau dalam
persembunyian
Engkau Maha gaib tetapi memberi
pengawasan
Engkau Taufiqur Rahman
tempat kami mengajukan
Syekh Ahmad Atailah – Mutu Manikam
dari Kitab Al Hikam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar